Enjoy cooking
Browse through over
650,000 tasty recipes.
Home » » Jilbab Mengurangi Risiko Kanker

Jilbab Mengurangi Risiko Kanker



Saat ini, jilbab bukan lagi
fenomena kelompok sosial
tertentu, tetapi sudah menjadi
fenomena seluruh lapisan
masyarakat. Tidak sedikit jumlah
artis, eksekutif, dan publik figur lainnya menggemari dan
menggunakannya.

Beruntunglah Anda yang sudah
mengenakan jilbab (veil),
kerudung bagi wanita muslim ini
tak hanya menunjukkan
kerendahan hati dan kesopanan,
tetapi juga melindungi Anda dari penyakit mematikan.

Jilbab yang dikenal dengan
beberapa istilah, seperti chador
(Iran), pardeh (India dan
Pakistan), milayat (Libya), abaya
(Irak), charshaf (Turki), hijab (Mesir, Sudan, dan Yaman),
dapat memperkecil risiko
pemakainya terkena kanker
tenggorokan dan hidung.

Alasannya, jilbab mampu
menyaring sejumlah virus yang suka mampir ke saluran
pernapasan bagian atas.

Profesor Kamal Malaker asal
Kanada, menyatakan wanita
Arab Saudi – yang sebagian besar menutup wajahnya secara
penuh- jarang sekali terserang
virus Epstein barr, yang
menyebabkan kanker nasofaring.
Bisa dikatakan jumlah penderita
kanker jenis ini sangat rendah.

“Jilbab melindungi wanita dari infeksi saluran pernapasan
bagian atas, Di Arab Saudi,
jumlah wanita penderita kanker
nasofaring sangat rendah
dibandingkan laki-laki,” lanjut Malaker.

“Kenyataan ini sungguh menarik, bagaimana pakaian adat yang
begitu sederhana memiliki
pengaruh begitu besar pada
kehidupan manusia,” ujar Malaker, kepala bidang onkologi
radiasi Rumah Sakit King Abdul Azis.

Kanker nasofaring merupakan
kanker yang paling banyak
diderita masyakarakat untuk jenis kanker Telinga Hidung
Tenggorokan (THT) Kepala Leher (KL).

Tingginya angka penderita
kanker nasofaring terutama
akibat keberadaan virus epstein barr yang hampir ada pada 90
persen masyarakat di negara
berkembang. Jika virus tersebut
‘ terbangun’ , maka dapat terjadi mutasi sel yang berujung pada
kanker nasofaring.
Nasofaring merupakan saluran
yang terletak di belakang
hidung, tepatnya di atas rongga mulut.

Gejala awal dari kanker
nasofaring tersebut antara lain
gejala pada telinga yang ditandai
dengan dengingan terus-
menerus pada telinga.
Di samping itu, sering disertai gejala pada hidung seperti pilek
berkepanjangan yang disertai
dengan darah, suara parau yang
berkepanjangan, sering mimisan
dan nyeri saat menelan.

Kanker nasofaring merupakan penyakit kanker keempat yang
paling banyak menyerang
penderita kanker di Indonesia.
SHARE

About bacotGue

0 komentar :

Posting Komentar