Enjoy cooking
Browse through over
650,000 tasty recipes.
Home » » Kelainan Langka, MakanSendok Sampai Bra

Kelainan Langka, MakanSendok Sampai Bra


Kebiasaan Adele mengonsumsi busa sofa memang
aneh. Dokter pun masih sulit
melakukan diagnosis. Tapi, itu
bukan satu-satunya kasus
kelainan konsumsi zat non-
pangan.

Di Belanda, seorang perempuan
bernama Margaret Daalman
membuat tim medis tercengang
saat menemukan 78 sendok dan
garpu di perut wanita 52 tahun
ini. Peristiwa ini terjadi sekitar 30 tahun silam, namun baru
dipublikasikan di sebuah jurnal
kesehatan di Belanda Oktober
2009.

Dalam jurnal itu, dokter tak bisa
mendiagnosis kelainan yang
diderita Daalman. Dokter hanya
mengatakan bahwa wanita itu
menderita gangguan kepribadian
yang mendorongnya memakan garpu dan sendok. Namun, sulit
menjelaskan kenapa sendok dan
garpu dan dipilih.

Kelainan serupa juga dialami tiga
bersaudara asal Bogor,
Indonesia. Si sulung, Aidul Jabar
Pas, 9, memiliki kebiasaan makan
kerikil. Anak kedua, Zaenal
Sabda, 6, gemar mengunyah bra dan celana dalam.

Sementara si bungsu 1,5 tahun,
Agus Nata Prawira, memiliki
kebiasaan mengonsumsi kapas
isian kasur. “Awal mulanya, semua jenis rokok, korek api
yang berbentuk pentul dimakan.
Tidak lama kemudian memakan
kapas,” kata Salma, 29, sang ibu.

Uniknya bocah-bocah itu sangat
jarang terserang penyakit,
walaupun gemar mengonsumsi
zat non-pangan. Bahkan, Agus
bisa sakit jika tidak makan
kapas selama empat hari. Sejauh ini, Salma sulit menghentikan
kebiasaan anak-anaknya. Dokter
juga tak bisa membantu.

Psikolog asal Amerika Serikat,
Jason Mihalko, menyebut
kelainan macam itu sebagai Pica.
Dalam istilah medis merupakan
kondisi kelainan pola makan di
mana penderita gemar mengonsumsi makanan yang
tidak lazim dimakan. "Ada kasus
di mana penderita pica makan
logam, debu, kotoran, kapur,
peralatan menulis dan getah
pohon.”

Mihalko mengatakan, belum ada
penelitian yang mengungkap
penyebab pasti kelainan ini.
"Penelitian tentang Pica sangat
sedikit. Beberapa poin penelitian
menyatakan akibat kurang mineral, sementara pemikiran
lebih dikaitkan dengan gangguan
obsesif kompulsif."

Pica umumnya menimpa anak-
anak usia satu tahun ke atas,
saat periode oral, di mana anak
suka memasukkan dan menggigit
benda di sekitar ke mulut. Pica
bisa sembuh dalam hitungan bulan. Namun, pada kasus
tertentu, kelainan ini bisa
bertahan hingga dewasa.

Sumber: vivanews
SHARE

About bacotGue

0 komentar :

Posting Komentar