Enjoy cooking
Browse through over
650,000 tasty recipes.
Home » » Bosan Ditanya "Kapan Kawin?" Begini Jawabnya!

Bosan Ditanya "Kapan Kawin?" Begini Jawabnya!



Jika Anda masih lajang, Anda
pasti sudah berulang kali
mendengar pertanyaan seperti,
"Kok belum kawin, sih?" atau
"Kapan kawin?" atau "Kamu sih,
pilih-pilih!" Si penanya mungkin tak sadar betapa
menjengkelkannya mendengar
pertanyaan seperti itu. Anda
sudah mendengarkannya sejak
tahap Anda merasa terganggu
dengan pertanyaan semacam itu. Anda mulai kebal, hingga mulai
terganggu lagi (ketika sadar usia
sudah mendekati 35 tahun).

Mungkin si penanya memang tak
bermaksud menyinggung
perasaan Anda karena itu
memang pertanyaan standar
yang akan dilontarkan orang
ketika sudah lama tak bertemu. Oleh karena itu, daripada stres
karena mendapat pertanyaan
yang itu-itu saja, lebih baik Anda
mencoba menjawabnya dengan
cara yang berbeda. Entah itu
dengan mengutarakan pandangan Anda tentang
pernikahan atau menanggapinya
dengan jokes saja. Yang penting,
jawablah dengan tenang, tetapi
tetap percaya diri. Nah, berikut
jawaban yang bisa Anda berikan:

"Belum ketemu yang seiman.
Kalau sudah seiman pun, belum
tentu langsung cocok, kan?"
Jawaban ini akan membuat si
penanya respek terhadap kondisi
Anda bahwa menemukan pasangan yang seiman adalah
prinsip Anda, dan ini jauh lebih
elegan daripada menikahi siapa
saja karena sudah didesak untuk
menikah.

"Yah, gimana dong, dulu aku
terlalu lama menghabiskan waktu
dengan orang yang salah.
Sekarang, aku lagi sibuk-
sibuknya. Tapi aku tetap
mencari, kok!" Jawaban ini menunjukkan bahwa
Anda bersikap realistis dengan
kondisi Anda. Anda terlihat
percaya diri, tetapi tetap rendah
hati. Setiap orang pernah
berbuat kesalahan, dan Anda ingin memperbaikinya. Siapa tahu,
akibatnya si penanya akan
mengenalkan Anda kepada
temannya.

"Kalau aku tahu jawabannya,
mungkin aku sudah menikah
sekarang, dan kamu jadi patah
hati!"
Anda bisa mengatakan hal ini jika
yang bertanya seorang pria, dan Anda merasa tertarik padanya.
Bila ia juga masih lajang, bukan
tak mungkin jawaban ini akan
membuka peluang baginya untuk
menjajaki hubungan dengan
Anda.

"Ah, senang juga kok, tetap
melajang. Enggak ada yang
melarang kalau mau keluar kota,
dan enggak perlu kompromi soal
apa pun."
Anda menunjukkan bahwa menjadi lajang tak selamanya
merugikan atau memalukan.
Namun, sampaikan jawaban itu
dengan ekspresi yang
meyakinkan. Bila tidak, Anda
hanya akan dianggap menghibur diri atau bersikap defensif. Kalau
Anda memang masih menikmati
kehidupan lajang, kalimat ini
menjadi cara yang baik untuk
menjawab pertanyaan.

"Aku masih mencari pria
beruntung yang akan
mendapatkanku...."
Wow... great answer, great sense
of humour! Berikan senyuman
Anda yang paling menawan dan tunjukkan kepribadian Anda yang
menyenangkan. Jawaban ini juga
membuat si penanya sadar
bahwa perempuan tetap harus
mencari pria yang baik dan
dapat diandalkan karena Anda pun punya kualitas yang sama.
Hanya karena masih lajang, tak
berarti Anda desperate.

"Aduh, belum ketemu Mr Right,
nih! Cariin, dong!"
Nah, ini jawaban yang akan
menguntungkan Anda. Bila Anda
memang cukup sibuk sehingga
tak terlalu sering meluangkan waktu senggang bersama
teman-teman, si penanya akan
merasa tergerak untuk
mengenalkan Anda dengan
teman-temannya. Bahkan, Anda
mungkin bisa mendapat kenalan lebih dari satu. Asyik, kan?

"Ya, jelas harus pilih-pilih dong!
Kalau tiba-tiba dia ternyata
perampok bank, gimana?"
Ini juga jawaban yang asyik
karena Anda menanggapi
tuduhan "pilih-pilih" tadi dengan humor. Percayalah, sebagai
perempuan Anda memang harus
memilih pria yang mampu
mendampingi Anda seumur hidup.
Dan ini tak mungkin dicapai bila
Anda tergesa-gesa memutuskan pria yang ingin Anda nikahi.
Tentu, pilih-pilih yang dimaksud
bukan "pilih yang ganteng,
jangkung, kaya, atau terkenal".

Sekali lagi, apa pun jawaban
yang Anda berikan, Anda harus
percaya dengan apa yang Anda
katakan. Bila Anda "membaca"
bahwa percakapan itu akan
berlarut-larut, segeralah mengganti topik pembicaraan. Ini
memperlihatkan bahwa Anda tak
bisa diatur olehnya. Lagipula, jika
si penanya tergolong orang yang
usil atau gemar mengurusi orang
lain, tak ada gunanya meladeninya.
SHARE

About bacotGue

0 komentar :

Posting Komentar